Senin, 26 Mei 2014

Rabu, 21 Mei 2014

Mengelola dan Mengembangkan Program Iklan

KOMUNIKASI PEMASARAN DAN MANAJEMEN IKLAN
Komunikasi Pemasaran / Marketing Communication adalah sebuah sarana bagi perusahaan untuk menginformasikan, mengingatkan, atau bahkan membujuk konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai produk yang mereka tawarkan. Komunikasi pemasaran berfungsi sebagai pemberi informasi kepada konsumen mengenai sebuah produk, bagaimana produk tersebut digunakan atau diambil manfaatnya, mengapa konsumen perlu menggunakan produk tersebut, dan hal lainnya. dengan komunikasi pemasaran, sebuah merek produk yang dimiliki perusahaan akan meningkat citranya dan mendorong angka penjualan dan dapat mempengaruhi nilai saham pada akhirnya.


Mengembangkan dan mengelola Program Iklan

iklan adalah semua bentuk terbayar atas presentasi non pribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas. Dalam sumber lain (Baca : wikipedia) disebutkan bahwa iklan adalah struktur informasi dan susunan komunikasi non personal yang dibiayai dan bersifat persuasif dan promosi tentang produk, jasa atau ide oleh sponsor yang teridentifikasi melalui berbagai macam media
Dalam mengembangkan proram iklan, manajer perusahaan harus selalu mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli, lalu menggunakan lima keputusan utama (5 M). 

5 M yang dimaksudkan adalah :

1. Mission (Misi atau Tujuan)
  • Tujuan Penjualan (apakah untuk meningkatkan omzet penjualan atau hanya untuk mempertahankan penjualan)
  • Tujuan Iklan (hanya untuk informasi kepada konsumen? atau mempengaruhi konsumen untuk melakukan sesuatu ; membeli, dll)


2. Monetary / Money (Keuangan / Uang)

Faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam item ini adalah:

a. Tahap-tahap dalam PLC
b. Basis konsumen dan pangsa pasar
c. Persaingan dan kerumunan (Crowd)
d. Frekuensi iklan (asumsinya adalah, semakin sering iklan diputar di media, maka masyarakat akan semakin mengingat pesan yang terkandung di dalam iklan tersebut)
e. Kemampuan penggantian produk


3. Message (Pesan)

tahap dalam message ini adalah sebagai berikut:

  • Pembentukan pesan (apa isi pesan yang diinginkan?)
  • Evaluasi dan pemilihan pesan (evaluasi isi pesan yang dibentuk sebelumnya)
  • Pelaksanaan Pesan (bagaimana cara menyampaikan pesan tersebut? siapa yang perlu menyampaikannya; inilah sebabnya beberapa produk memiliki kelekatan dengan beberapa tokoh tertentu. contoh: Hxnda Vxrio lekat dengan figur Agnxs Monxca)
  • Review tanggung jawab sosial (jangan sampai iklan yang dihasilkan memiliki kapasitas menipu konsumen)

4. Media (Media)
  • Jangkauan (apakah jangkauannya lokal, nasional, atau bahkan internasional?), frekuensi (seberapa sering media digunakan untuk beriklan? berapa sering iklan perlu diputarkan di media?), dampak (positif / negatif?)
  • Jenis media utama (beberapa produk lebih tepat diiklankan di televisi, beberapa produk lain perlu diiklankan di media cetak, beberapa lainnya di radio, internet, dll)
  • Sarana media khusus (apakah perlu mengiklankan di beberapa media? atau menggunakan media ganda dengan pengkhususan di media tertentu?)
  • Penetapan waktu media (kapankah iklan diputarkan di media? sesuai dengan pasar yang diinginkan.)
  • Alokasi media geografis (sesuai dengan jangkauan, alokasi media geografis memperhatikan kapasitas media tertentu dalam 'orbital track'nya. apakah media tersebut diterbitkan dalam skala nasional? atau hanya lokal? atau bahkan hanya skala lembaga seperti kampus, dll?)


5. Measurement (Pengukuran)
  • Dampak komunikasi?
  • Dampak Penjualan?



Mengelola dan Mengembangkan Program Iklan
a. Menentukan Tujuan

Tujuan iklan merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya harus diperoleh pada audiens tertentu dalam kurun waktu yang ditentukan. Tujuan iklan dapat digolongkan menurut sasarannya, yaitu:

1. Iklan Informatif 
Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.

2. Iklan Persuasif
Dimaksudkan untuk menciptakan perasaan suka atau senang, preferensi, keyakinan, dan pembelian sebuah produk baik berupa barang maupun jasa.

3. Iklan Pengingat
Dimaksudkan untuk merangsang pembelian kembali produk baik barang maupun jasa yang pernah dibeli sebelumnya oleh konsumen.

4. Iklan Penguatan
Dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli bahwa pilihan mereka dalam membeli barang tersebut adalah sebuah pilihan cerdas.


b. Memutuskan Anggaran Iklan

Iklan seringkali dianggap sebagai pengeluaran lancar dalam perusahaan. namun disamping itu, baik disadari maupun tidak, iklan adalah sebuah bentuk investasi yang dapat menambah aktiva tidak berwujud yang disebut dengan ekuitas merek. ada lima faktor yang harus dipertimbangkan dalam memutuskan anggaran iklan:

1. Tahap dalam siklus hidup produk
produk baru biasanya mendapatkan anggaran iklan yang lebih besar. Hal ini dimaksudkan agar produk tersebut mampu membangun kesadaran dan mengupayakan pelanggan untuk mencoba produk tersebut. Merek-merek yang sudah memiliki image baik, biasanya memiliki anggaran iklan yang lebih rendah, karena angka penjualan produk tersebut dinilai tidak akan merosot terlalu jauh tanpa adanya iklan yang mendukung penjualannya.

2. Pangsa Pasar dan Basis Konsumen
untuk memperbesar pangsa pasar dengan meningkatkan ukuran pasar, diperlukan pengeluaran yang lebih besar. akan lebih mudah menjangkau konsumen sebuah merek yang telah digunakan secara luas daripada menjangkau konsumen merek berpangsa kecil.

3. Persaingan dan gangguan.
Dalam pasar yang memiliki pesaing yang berjumlah besar dan pengeluaran iklan yang tinggi, sebuah merek perlu diiklankan secara besar-besaran agar dapat 'terdengar' oleh konsumen. gangguan yang sederhana pun yang datang dari iklan yang tidak langsung bersaing dengan produk tersebut akan menyebabkan turunnya pamor merek produk tersebut sehingga kebutuhan iklannya menjadi lebih besar.

4. Frekuensi Iklan
Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan dari merek produk tertentu kepada konsumen memiliki dampak penting terhadap anggaran iklan. Secara logika sederhana; semakin tinggi frekuensi yang diperlukan, semakin tinggi anggaran yang dibutuhkan.

5. Daya substitusi produk.
Merek produk dalam kelas komoditas memerlukan iklan yang lebih besar untuk membangun citra yang berbeda (contoh komoditas adalah : rokok, bir, minuman ringan). Iklan juga berperan penting terhadap sebuah merek produk jika merek tersebut menawarkan manfaat atau ciri fisik yang unik.


c. Mengembangkan Kampanye Iklan

Untuk mengembangkan satu strategi pesan, para pengiklan menempuh tiga langkah; Pembentukan dan evaluasi pesan, pengembangan dan pelaksanaan yang kreatif, dan tinjauan tanggung jawab hukum dan sosial.

1. Pembentukan & evaluasi pesan
Pengiklan selalu mencari "ide hebat" yang memiliki sifat :
  • Menghubungkan merk dan konsumen secara rasional dan emosional
  • Membedakan dengan tajam merek yang dimiliki dari merek pesaing
  • Cukup luas dan fleksibel untuk diterjemahkan ke dalam berbagai media, pasar, dan periode waktu.
2. Pengembangan dan pelaksanaan yang kreatif
dampak iklan tergantung tidak hanya pada apa yang dikatakan, namun lebih sering kepada bagaimana sesuatu tersebut dikatakan. Dalam hal ini, biasanya pengiklan menyiapkan pernyataan berupa strategi teks atau copy strategy statement yang menjelaskan tujuan, isi, dukungan, dan nada iklan yang diinginkan.
  • Iklan televisi, dikenal sebagai media paling kuat dan jangkauan spektrum konsumen yang luas dengan menunjukkan secara langsung atribut-atribut produk dan penjelasan yang persuasif mengenai manfaat produk yang berhubungan dengan konsumen.
  • Iklan media cetak, dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan mengkomunikasikan dengan lebih efektif.
  • Iklan radio, memiliki fleksibilitas tinggi karena pengiklan tidak perlu selalu melakukan rekaman untuk iklan tertentu. Penyiar dengan segala kreativitasnya dapat membantu mempromosikan produk.
3. Tinjauan tanggung jawab hukum dan sosial
Pengiklan dan agen-agen periklanan harus memastikan bahwa iklan yang dihasilkan tidak melampaui norma-norma sosial dan hukum. Secara sosial, pengiklan harus berhati-hati agar jangan sampai iklan yang dilakukan menyakiti hati kelompok-kelompok etnik, ras minoritas, dan kelompok kepentingan khusus tertentu. Secara hukum, pengiklan tidak boleh menghasilkan iklan yang memiliki kapasitasn menipu konsumen. Dalam hal ini, konsumen memiliki hak untuk menggugat iklan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dalam produk yang ditawarkan.

Menetapkan Media dan Mengukur Efektivitas
Setelah memilih pesannya, tugas pengiklan berikutnya adalah memilih media untuk menyampaikannya. Tahap-tahapnya adalah (1) memutuskan jangkauan yang diinginkan, frekwensi, dan dampaknya; (2) memilih di antara jenis-jenis media utama, memilih sarana media khusus; (3) memutuskan waktu media yang tepat dan memutuskan alokasi media secara geografis. Kemudian, (4) hasil keputusan-keputusan ini perlu dievaluasi.

1. Memutuskan jangkauan yang diinginkan, frekwensi, dan dampaknya
Pemilihan media adalah mencari media yang paling berbiaya efektif untuk menyampaikan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan kepada audiens sasaran.

2. Memilih di antara jenis-jenis media utama
Perencana media harus mengetahui kemampuan jenis-jenis media utama untuk menghasilkan jangkauan, frekwensi, dan dampak.

3. Memutuskan waktu media yang tepat dan alokasi media secara geografis
Pengiklan perlu mengetahui karakter calon konsumennya dan karakter produk yang dijual. Dengan hal tersebut, pengiklan dapat dengan mudah memutuskan kapan iklan akan disajikan di media serta jangkauan media yang menjadi agen iklan dari produk tersebut. Hal ini diperlukan karena logikanya adalah : tidak mungkin orang di sekitar pegunungan membeli produk cetakan istana pasir untuk anak-anak. maka dari itu, perlu disesuaikan antara karakter produk dan konsumen yang membutuhkannya.

4. evaluasi hasil keputusan-keputusan
Langkah terakhir adalah evaluasi dari hasil keputusan yang telah diambil sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar iklan selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien dari iklan-iklan yang telah dihasilkan sebelumnya.

Pilihan Iklan Alternatif / Alternatif Opsi Iklan
Lama sekali televisi menjadi medium yang dominan. Biaya iklan televisi telah naik lebih cepat dari pada biaya media lain. Banyak pemasar mencari media iklan alternatif

A. Place
Para pemasar memiliki asumsi bahwa lebih baik menjangkau orang di luar lingkungan tempat tinggalnya. misalnya, di tempat kerja, tempat bermain, nongkrong, dan tentu saja berbelanja. Dalam hal ini, terdapat beberapa pilihan yang tersedia dalam melakukan iklan, termasuk diantaranya adalah papan reklame, ruang publik, tempat produk, dan titik pembelian.

1. Papan Reklame / Billboards
Papan reklame sudah ditransformasikan selama bertahun-tahun dan sekarang menggunakan grafik yang diproduksi secara digital dan berwarna, dengan latar belakang suara, gerakan dan gambar yang luar biasa bahkan tiga dimensi.

2. Ruang Publik
Pengiklan memasng iklan cetak dan iklan tv tradisional di tempat yang tidak biasa seperti bioskop, penerbangan, dan ruang tunggu, juga ruang kelas, arena olahraga, kantor danelevator hotel, serta tempat-tempat umum lainnya.

3. Penempatan Produk
Penempatan produk dapat dikombinasikan dengan promosi khusus untuk mempublikasikan produk ikutan. Beberapa perusahaan mendapatkan penempatan produk tanpa biaya dengan memasok produk mereka kepada perusahaan film.


4. Pajangan dan Peragaan di Tempat Pembelian
Daya tarik dari iklan ini terletak dalam fakta bahwa sejumlah studi menunjukkan bahwa di banyak kategori produk, konsumen membuat banyak keputusan merek final mereka di toko.

Evaluasi Media Alternatif
Sekarang iklan dapat tampil secara virtual di mana saja. Keuntungan utama dari media non- tradisional adalah bahwa audiens yang sangat tepat dan mau tak mau harus mendengar karena sifat dari setting. Tantangan pada media non-tradisional adalahmenunjukkan jangkauannya dan efektivitasnya melalui riset independen yang dapat dipercaya.

Menyeleksi wahana spesifik
Dalam melakukan pilihan, perencana harus mengandalkan layanan pengukuran yang menyediakan perkiraan ukuran audiens, komposisi, dan biaya media. Ukuran audiens memiliki beberapa ukuran:

  • Sirkulasi. Jumlah unit fisik yang memuat iklan tersebut.
  • Audiens. Jumlah orang yang terpapar dengan sarana tersebut.
  • Audiens efektif. Jumlah orang yang mempunyai ciri-ciri audiens sasaran yang terpapar dengan sarana tersebut.
  • Audiens yang terpapar iklan secara efektif. Jumlah orang memenuhi ciri-ciri audiens sasaran yangbenar-benar melihat iklan tersebut.

Dalam meluncurkan produk baru, pengiklan harus memilih di antara kesinambungan, konsentrasi, kenaikan, dan keberdenyutan iklan;

  • Kesinambungan dicapai dengan menjadwalkan paparan secara merata sepanjang periode.
  • Konsentrasi memerlukan penggunaan semua dana iklan dalam satu periode.
  • Kenaikan berkala memerlukan iklan untuk suatu periode, diikuti masa kekosongan tanpa iklan, diikuti periode kedua kegiatan iklan.
  • Pola denyut (pulsing) adalah iklan yang berkesinambungan dnegan tingkat bobot rendah yang diperkuat secara berkala oleh kegiatan iklan yang lebih intensif dengan bobot yang lebih tinggi. contoh : iklan perusahaan semen merek X memiliki iklan awal yang berbunyi : "kira-kira, diantara mobil yang ada di jalanan indonesia, mobil manakah yang paling kuat untuk dibenturkan ke tembok ini?" lalu dilanjutkan dengan iklan selanjutnya yang lebih menjelaskan bahwa iklan tersebut adalah iklan semen X: "bagian depan mobil rusak parah, namun pengemudinya tetap selamat.. dan Temboknya masih tetap kuat!"

Mengevaluasi efektivitas iklan

Perencanaan dan pengendalian iklan yang baik bergantung pada pengukuran efektivitas iklan. Kebanyakan pengiklan mencoba mengukur efek komunikasi suatu iklan, maksudnya dampak potensial terhadap kesadaran, pengetahuan atau preferensi.

A. Riset dampak komunikasi.
Berupaya menentukan apakah suatu iklan berkomunikasi efektif. Ada tiga metode utama pra-pengujian iklan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan ini;

1. Apakah pesan utama yang anda dapatkan dari iklan ini?
2. Menurut anda, apa yang mereka inginkan anda ketahui, yakini atau lakukan.
3. Seberapa besar kemungkinan iklan ini akan mempengaruhi anda untuk melakukan tindakan yang disiratkan?
4. Apa saja yang berhasil dengan baik dan apa yang tidak berhasil dengan baik dalam iklan ini?
5. Bagaimana persaan anda tentang iklan ini?
6. Dimana tempat terbaik menjangkau anda dengan iklan ini?


B. Riset dampak penjualan

Dampak iklan pada penjualan umumnya lebih sulit diukur daripada dampak iklan pada komunikasinya. Pertanyaan umum yang diajukan untuk mengukur dampak penjualan adalah :

"apakah anda membeli produk ini karena melihat iklan?" atau
"darimana anda mengetahui produk ini?"

Promosi Penjualan
Promosi penjualan sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran adalah berbagai kumpulan alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu.


Tujuan
Promosi penjualan memungkinkan produsen menguji seberapa tinggi harga yang dpaat mereka kenakan, karena mereka selalu dapat melakukan diskon. Beberapa perusahaan menggunakan promosi untuk menarik pelanggan baru dan membangun kesadaran konsumen untuk membeli produk mereka.

Iklan VS Promosi?
Sekarang promosi lebih diterima oleh manajemen puncak sebagai alat penjualan yang efektif; lebih banyak manajer produk yang dikualifikasi untuk menggunakan alat promosi penjualan; dan para menajer produk berada dalam tekanan yang lebih besar untuk meningkatkan penjualan sekarang ini. Akan tetapi, ada bahaya dalam membiarkan iklan memberikan terlalu banyak keleluasaan pada promosi, karena iklan pada umumnya membangun kesetiaan merek. Promosi penjualan, dengan potogan harga, kupon, kesepakatan, hadiah tanpa henti-hentinya mungkin akan menurunkan nilai tawaran produk tersebut dalam benak pembeli.


Keputusan-keputusan utama

Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan tujuan-tujuannya, memilih alat, mengembangkan program, melakukan pra-pengujian program tersebut, mengimplementasikan dan mengendalikannya, dan mengevaluasi hasilnya.

a. Menetapkan tujuan. Tujuan promosi penjualan diperoleh dari tujuan promosi yang lebih luas, yang diperoleh dari tujuan pemasaran yang lebih mendasar yang dikembangkan untuk produk tersebut.

b. Memilih alat promosi konsumen, alat promosi perdagangan, alat promosi dan promosi tenaga penjualan. Perencana promosi seharusnya memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi penjualan, kondisi persaingan dan efektivitas biaya masing-masing alat. Produsen menggunakan sejumlah alat promosi perdagangan. Perusahaan menggunakan alat promosi bisnis untuk mengumpulkan petunjuk bisnis, membuat pelanggan terkesan dan memberi imbalankepada tenaga penjualan, dan memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras.

c. Mengembangkan program. Pemasar dapat menggabungkan beberapa media ke dalam suatu konsep kampanye total.

d. Pra-pengujian, implementasi, pengendalian, dan evaluasi program. Walaupun sebagian besar program promosi penjualan dirancang berdasarkan pengalaman, seharusnya dilakukan pra-pengujian untuk menentukan apakah alat tersebut tepat, apakah besarnya insentif tersebut optimal, dan apakah metode penyajiannya efisien. Untuk mengevaluasi, produsen dapat menggunakan tiga metode (data penjualan, survei konsumen, dan eksperimen).

Acara Khusus dan Pengalaman (contoh : open house UNJ, dll)
Dengan menjadi bagian dari saat relevan yang spesial dan lebih personal dalam kehidupan konsumen, keterlibatan pada acara-acara khusus dapat memperluas dan memperdalam hubungan perusahaan dengan pasar sasaran.

Tujuan
Pemasar melaporkan sejumlah alasan mengapa mereka mensponsori acara-acara khusus.

1. Untuk mengidentifikasi sebuah pasar sasaran khusus atau gaya hidup.
2. Untuk meningkatkan kesadaran nama perusahaan atau produk.
3. Untuk menciptakan atau mengukuhkann persepsi konsumen tentang asosiasi citra merek.
4. Untuk meningkatkan dimensi citra perusahaan.
5. Untuk menciptakan pengalaman dna membangkitkan perasaan.
6. Untuk mengungkapkan komitmen pada komunitas atau pada isu sosial.
7. Untuk menghibur klien utama atau mengimbali karyawan kunci.
8. Untuk memungkinkan peluang perdagangan atau promosi.

Keputusan utama
Pengembangan acara khusus (events) yang berhasil disponsori mencakup pemilihan peristiwa khusus yang tepat; merancang program pensponsoran yang optimal untuk acara khusus; dan mengukur efek pensponsoran.
  • Memilih peluang untuk acara khusus
  • Merancang program pensponsoran

HUBUNGAN MASYARAKAT
Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur melainkan juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang berkepentingan. Humas meliputi berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya dengan cara melaksanakan lima fungsi berikut;

  1. Hubungan pers. Menyajikan berita dan informasi tentang organisasi tersebut dari sudut yang paling positif.
  2. Publikasi produk. Mensponsori upaya untuk memberitakann produk-produk tertentu.
  3. Komunikasi koorporat. Meningkatkan pemahaman tentang organisasi tersebut melalui komunikasi internal dan eksternal.
  4. Melobi. Berhadapan dengan lembaga pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah guna mendukung atau menggagalkan peraturan dan perundang-undangan.
  5. Pemberian saran atau konseling. Memberikan nasihat kepada manajemen mengenai masalah-masalah publik dan posisi dan citra perusahaan pada masa-masa yang menyenangkan dan krisis.
Hubungan masyarakat pemasaran

Banyak perusahaan berpaling ke hubungan masyarakat pemasaran (MPR-marketing public relation) untuk langsung mendukung promosi dan pembentukan citra perusahaan atau produk. MPR memegang peranan penting dalam tugas-tugas berikut:

  • Membantu peluncuran produk-produk baru.
  • Membantu memposisikan kembali produk yang sudah matang.
  • Membangun minat terhadap kategori produk.
  • Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu.
  • Membela produk yang telah menghadapi masalah publik.
  • Membangun citra korporat yang tercermin dengan baik dalam produk-produknya.
Keputusan-Keputusan Utama Dalam Humas Pemasaran
Keputusan utama yang harus dibuat mencakup;

1. Menetapkan tujuan pemasaran.
2. Memilih pesan dan sarana.
3. Melaksanakan rencana dan mengevaluasi hasilnya

Sabtu, 17 Mei 2014

RESUME KULIAH UMUM MANAJEMEN PENDIDIKAN UNJ 14 MEI 2014

“MEMBANGUN KEWIRAUSAHAAN PENDIDIKAN"
Dr. Ir. Haidar Bagir, M.A.
-Ketua Yayasan Lazuardi Hayati
Paradigma pendidikan dan nilai-nilai yang perlu dimiliki oleh pendidik. (paradigm and values of education)
- Segenap komponen sekolah harus bersikap ramah kepada peserta didik. Karena semua yang ada di sekolah mempengaruhi perkembangan anak. Sehingga mulai dari kepala sekolah sampai dengan cleaning service perlu ikut menegakkan disiplin di sekolah dan memberikan teladan di sekolah.
- Dari puluhan organisasi yang ditangani oleh pembicara, yang paling sulit dikelola adalah unit sekolah (mengelola pendidikan yang berkualitas).
- Kunci keberhasilan pendidikan finlandia: dukungan pemerintah, dukungan dan kepercayaan orang tua yang tinggi, passion pendidik finlandia yang sangat tinggi. Berbeda dengan kondisi pendidikan di china. RRC memang memiliki tingkat ekonomi yang tinggi, namun pendidikan di china mencetak lulusan-lulusan peniru. Dapat dikatakan bahwa China memiliki puluhan ribu musisi klasik, namun tidak terdengar seorangpun memiliki karya orisinil miliknya, mereka hanya bermain seperti robot musisi.

GURU SEBAGAI WUJUD PASSION
Guru, berasal dari bahasa sanskerta. Artinya penghapus atau pengusir kegelapan atau kebodohan. Arti umum guru adalah orang yang mengunkap sasaran (guri) kepada siswa-siswanya. Yakni yang menunjukan tujuan dan cara hidup terbaik kepada mereka. Itulah kebijaksanaan, hyang menjadi prinsip ketuhanan.
Dalam agama nasrani, didas kalos artinya guru atau pengajar. Muncul 58 kali didaskein muncul 95 kali dalam kitabnya sebagai tugas yesus atau nabi isa untuk mengajar manusia.
Dalam bahasa arab, mu’allim memiliki akar dari bahasa ‘allama yang berarti mengajarkan yang muncul pertama kali dalam Al-Qur’an pada ayat-ayat pertamanya (alladzi ‘allama bi-(l)-Qalam). Mu’addib juga berarti pendidik berasal dari addaba yang artinya mendidik. Dalam hadist : “addabanii rabbi, fa ahsana li ta’dibi” “tuhanku telah mendidikku, maka jadilah pendidikanku pendidikan yang terbaik”
Murabbi atau rabb, erat dengan pendidik yaitu pemelihara. Seperti juga rabb (tuhan) memelihara alam.

“kisah tiga tukang batu”
Ada tiga orang tukang batu memasang batu untuk tembok sebuah rumah. Tiba-tiba ada seseorang bertanya, “bapak sedang apa?”. Dijawab oleh tukang batu pertama, “sedang pasang batu bata.. pasang untuk tembok”. Lalu orang itu berlalu ke tukang batu kedua, dan jawabannya adalah “saya sedang membangun rumah”. Jawaban yang indah keluar dari tukang batu ketiga, “saya membangun rumah ini untuk sepasang suami-istri muda dengan anak yang masih bayi. Ini rumah pertama mereka, mereka membangun dengan kredit. Saya membangun rumah ini untuk masa depan mereka”.
Dari ketiga tukang batu tersebut, terlihat perbedaan perasaan dalam melakukan pekerjaannya. Perasaan yang ditimbulkan oleh tukang batu ketiga inilah yang harusnya dimiliki oleh seorang pendidik. Antara pendidik yang ikhlas dengan yang tidak, akan memiliki porsi letih yang sama, tekanan yang sama. Namun kualitas kerja akan sangat berbeda dan kualitas karirnya akan lebih baik jika dijalankan dengan ikhlas. Jadilah pendidik dengan penuh cinta, sepenuh hati sehingga hasil kerja kita lebih baik, pengguna jasa pekerjaan kita lebih terpuaskan.
PROFESI, PROFESSIONAL
Profesi = Vokasi. Adalah keterampilan yang dimliki oleh seseorang yang diperoleh dari pendidikan. Secara etimologi, vokasi atau vocation, berarti panggilan. Pada abad 16, vocation dikaitkan dengan panggilan tuhan untuk menjadi pendeta atau pastor.
PASSION
Passion erat kaitannya dengan hasrat atau cinta dengan sepenuh hati. Passion berasal dari bahasa yunani, pathos yang artinya cinta. Maka dilihat dari sudut pandang ini, sesungguhnya istilah “vocation” memiliki kaitan yang sangat erat dengan passion ini.

Sayangnya, makna inti dari vocation ini, yakni orientasi pelayanan kepada manusia, justru hilang dibawah dominasi konsep mengejar imbalan keuangan yang sebesar-besarnya.
“I think the person who takes a job in order to live - That is to say, for the many - Has turned himself into a slave.”. –John Campbell
“Orang yang bekerja semata-mata untuk cari nafkah (tanpa passion), mengubah dirinya menjadi seorang budak.” –john Campbell
“and what is it to works with love?”
It is to weave the cloth with threads drawn from your heart, even as if you beloved were to wear that cloth.
It is to build a house with affection, even as if you beloved were to dwell in that house.
It is to sow seeds with tenderness and reap the harvest with joy, even as if your beloved were to eat the fruit.

Senin, 12 Mei 2014

PENETAPAN HARGA

KEPUTUSAN HARGA
PRICE (HARGA)
Adalah sejumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan manfaat dalam memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. contohnya, konsumen membayarkan sejumlah uang untuk menikmati jasa pijat sepulang kerja. sejumlah uang inilah yang kemudian dinyatakan dengan harga. 

Pertimbangan Harga

Faktor Internal :
  • Tujuan Pemasaran (laba besar, kuantitas kecil; atau laba kecil, kuantitas besar)
  • Strategi marketing mix (membeli assets / menyewa)
  • Biaya yang dikeluarkan (Cost)
  • Pertimbangan Organisasi (sesuai dengan keputusan pemimpin organisasi atau kebijakan organisasi terkait)
Faktor External:
  • Permintaan pasar (sesuai dengan hukum permintaan)
  • Persaingan 
  • Faktor lain (faktor ekonomi lingkungan masyarakat sekitar; daya beli masyarakat, penjualan kembali, kebijakan pemerintah)
Kebijakan Penetapan Harga
Dalam menetapkan harga barang atau jasa, perusahaan memiliki kebijakan-kebijakan yang perlu ditetapkan. Hal ini berimbas kepada harga barang atau jasa yang ditawarkan kepada pasar. Apakah harga yang ditetapkan diatas harga pesaing, ataukah harganya di bawah harga pesaing, ataukah sama dengan harga pesaing. Kebijakan harga adalah sebuah keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk suatu jangka waktu tertentu.

Terdapat lima faktor yang mempengaruhi kebijakan penetapan harga:  (1) permintaan pasar terhadap produk, (2) target pangsa pasar, (3) reaksi pesaing, (4) penggunaan strategi penetapan harga, dan (5) bagian lainnya yang terdapat dalam marketing mix.

Kebijakan penetapan harga sebuah perusahaan perlu memperhatikan aspek-aspek dibawah ini:

  • Memilih tujuan penetapan harga
  • Menetukan permintaan (berapa banyak produksi)
  • Memperkirakan biaya (analisis biaya dengan daya beli konsumen)
  • Analisis biaya, harga dan tawaran pesaing (analisis harga dengan harga saingan)
  • Memilih metode penetapan harga
  • Memilih harga final
  • Perancangan dan penetapan strategi penetapan harga dilihat dari sudut konsumen
  • Strategi penyesuaian harga
Pendekatan Penetapan Harga
Pertimbangan :
  • -          Permintaan di pasar sasaran
  • -          Strategi bisnis dan pemasaran (haga murah/kualitas yang bagus dengan harga mahal)
  • -          Diferensiasi produk (karakteristik produk yang berbeda dari yang lai)
  • -          Harga pesaing
  • -          Harga barang substitusi (pengganti)
  • -          Biaya produksi (biaya opersional)

v  Cost-Based Pricing
Contoh Soal :
Bahan Baku                                 = 20.000.000
TKL  (Tenaga Kerja Langsung)   =   5.000.000
BOH (Biaya Over Head)             =   3.000.000
Jumlah                                          = 28.000.000 (Unit Cost)
14.000 (unit yang dihasilkan) : 28.000.000 (unit Cost)   = 2.000
2.000 + Laba 20%            = 2.400 (harga perunit)

v  Break Even Analysis and Target Profit Pricing
FC (Fix Cost, ada atau tidaknya produksi biaya tetap berjalan) = 10.000.000
VC (Variabel Cost, biaya tambahan)                                         =        5.000
P/S (Price/Sale, harga jual)                                                        =     25.000
FC : (S-VC) = 10.000.000 : (20.000-5.000)
                     = 667 unit

S = 1500 (asumsi jumlah barang yang dijual) X 20.000 = 30.000.000
VC = 1500 X 5.000                                                    =   7.500.000
S – (FC + VC) = 30.000.000 – (10.000.000 + 7.500.000)
                         = 12.500.000 (laba)

v  Value-Based Pricing
        Menetapkan harga berdasarkan persepsi pembeli terhadap suatu nilai dibandingkan
        dengan biaya penjual.

 Contohnya : Pemesanan baju pengantin yang ditentukan penetapan harga baju dibuat produknya.

v  Competition-Based Pricing
Menetapkan harga berdasarkan harga yang ditetapkan pesaing.

Strategi Penetapan Haga Produk Baru
  •           Market – Skimming Pricing, Menetapkan harga tinggi untuk produk baru untuk mendapatkan pendapatan maksimum dari segmen memayar harga tinggi.
  •           Market – Penetration Pricing, Menetapkan harga yang rendah untuk produk baru untuk menarik pembeli yang banyak dan pangsa pasar yang besar.

Stategi Penyesuaian Harga
Strategi : Discount and Allowance Pricing
Deskripsi : Mengurangi harga untuk memberi penghargaan pada konsumen.
Strategi : Segmented Pricing
Deskripsi : Menyesuaikan harga terhadap pelanggan, produk, atau lokasi yang berbeda.
Strategi : Psychological Pricing
Deskripsi : Menyesuaikan harga terhadap efek psikologi.
Stategi : Promotion Pricing
Deskripsi : Menguangi harga sementara untuk meningkatkan penjualan jangka panjang.
Strategi : Geographical Pricing
Deskripsi : Menyesuaikan harga sesuai letak konsumen.
Strategi : International Pricing
Deskripsi : Menyesuaikan harga untuk pasar international.

Penetapan Haga Diskriminasi
  • -          Segmen pelanggan (contoh : seminar, perbedaan harga umum & mahasiswa)
  • -          Bentuk produk (perbedaan berdasakan penampilan)
  • -          Lokasi (perbedaan harga berdasarkan tempat)
  • -          Waktu (berdasarkan musiman)

Penetapan Harga Psikologi
Konsep : Dengan harga yang sama tetapi bisa mendapat banyak produk.
Penetapan harga berdasarkan :
  • -          Menarik
  • -          Nilainya
  • -          Psikologi harga (sesuai tidaknya kelangkaan barang)

Penetapan Harga Promosi
  • -          Kepemimpinan harga merugi (supermarket)
  • -          Penetapan harga untuk even spesial (bazar/pameran)
  • -          Potongan harga
  • -          Pembiayaan bunga rendah (rumah elit/KPR)
  • -          Pembayaran jangka panjang
  • -          Garansi & pelayanan
  • -          Diskon psikologis

Market Holding
·         Strategi ini sering dipergunakan oleh perusahaan yang ingin mempertahankan pangsa pasar.
·         Dalam pasar global terjadi disebabkan karena flutuasi nilai mata uang yang menyebabkan harga naik turun.

Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Harga
  • -          Fluktuasi nilai mata uang
  • -          Klausul mata uang
  • -          Penetapan harga di wilayah yang mengalami inflasi
  • -          Campur tangan & subsidi pemerintah
  • -          Prilaku pesaing
  • -          Hubungan harga dengan kualitas

Transfer Pricing
Penetapan harga dari produk/jasa yang dibeli/dijual oleh unit operasi/divisi dari perusahaan yang sama.